Hal Gemesss di Asian Gamesss

INDONESIA kembali menjadi tuan rumah yang kedua kalinya untuk perhelatan olahraga akbar se-Asia. Sebagai flashback, pertama kali pelaksanaan Asian Games di Indonesia pada bulan September 1962, saat itu persiapan untuk pelaksanaan pada kegiatan olahraga terbesar di Asia ini memang betul-betul luar biasa, salah dua yang masih ada dan berdiri hingga saat ini sebagai pasca kegiatan tersebut adalah Gelanggang Olahraga (Gelora) Bung Karno dan juga Patung Selamat Datang untuk menyambut seluruh atlet yang akan bertanding.

Foto : Banner Sukseskan Asian Games di UT Jakarta

Persiapan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang sepertinya sudah sangat baik dan maksimal, saya termasuk yang sehari-hari terkena dampak persiapan tersebut karena kebetulan kantor UT Jakarta tidak jauh dari beberapa tempat pesta olahraga empat tahunan ini (Yaitu Velodrome Rawamangun, kemayoran dan Pacuan Kuda Pulo Mas), jadi bisa dibayangkan macet, becek, ojek, bakso, sate kikil, ketoprak eh maksudnya banyak yang menjadi serba serbinya. Namun ada juga beberapa hal yang bikin gemesss selama persiapan kegiatan ini berlangsung.. Diantaranya :

1.Peraturan Ganjen

Ganjen atau (Ganjil Genap) sudah berjalan mulai dari bulan Juni hingga Agustus di beberapa ruas jalan ibukota. Selama pelaksanaan Asian Games, khusus di Ibukota Jakarta, berlaku peraturan baru, salah satunya plat ganjil untuk di tanggal ganjil serta plat genap untuk di tanggal genap khusus kendaraan roda empat. Dampaknya memang positif, meski juga ada beberapa kebijakan lain seperti penutupan tol imbasnya cukup lenggang, tapi tetap pemotor lebih leluasa menguasai jalanan. Hanya saja, menurut saya hal ini kurang efektif, terlebih buat ibu-ibu yang mau halan-halan ke mall lewat jalan yang masuk dalam daftar ganjil genap. Pada beberapa pembicaraan dengan teman-teman di kantor, ada beberapa yang memanipulasi plat dengan nomor dobel atau membuat tempelan yang bisa mengelabui petugas… Yaa ini Indonesia….peraturan dibuat kadang buat di langgar ya…

2.Kualitas Udara Yang Buruk

Salah satu masalah yang utama juga adalah kualitas udara di Jakarta yang bisa dibilang kurang sehat untuk kompetisi olahraga. Pada indeks kualitas udara menyentuh hingga 191, artinya angka ini menurut data Air Quality Index merupakan salah satu termasuk yang terburuk di dunia. Hal ini jadi salah satu perhatian karena memang polusi udara merupakan salah satu bagian yang penting. Ada beragam upaya yang sudah dilakukan pemerintah agar kualitas udara yang ada menjadi lebih rendah.

3.Persiapan Sarana dan Prasarana

Pe rsiapan sarana dan prasarana memang sudah sangat maksimal. Contoh terdekatnya lapangan velodrome yang dekat sekali kantor UT Jakarta, perubahannya sangat signifikan. Selain itu banyaknya warna warni mulai dari mural Asian Games di trotoar, tembok, fasilitas umum yang dihias untuk perhelatan 4 tahunan ini. Harapan saya, semoga fasilitas yang sudah baik bisa dijaga dengan baik, bersih, serta bisa menjadi bibit untuk bisa mengembankan bagi generasi berikutnya.

Foto : mahasiswa UT Jakarta Berpartisipasi pada Kegiatan Persiapan Asian Games, Harmoni Indonesia 2018

Saya berharap, Pesta olahraga ini tidak berhenti di Asian Games. Indonesia memiliki potensi yang luar biasa untuk melaksanakan beragam event kegiatan internasional, hanya saja belum secara maksimal diberdayakan. Jika kita melihat opening Asian Games yang super epic, keren, berkelas, penuh drama, stuntman dan masih banyak lagi. Semoga pada 10 atau 20 tahun ke depan, Indonesia juga bisa menjadi tuan rumah untuk piala dunia atau olimpiade. Kendatipun demikian, Indonesia tidak melulu menjadi tamu di rumah sendiri, tapi bisa sukses baik secara penyelenggara maupun atlit yang juara.. semoga…